SURABAYA – Demi memperkuat rekognisi di mata dunia, Universitas Airlangga (UNAIR) tak henti melakukan berbagai kerja sama dan kolaborasi dengan mitra dari luar negeri. Kali ini, kerja sama dilakukan dengan Management & Science University (MSU) Malaysia.
Kerja sama yang ditandai dengan kunjungan Presiden MSU Prof Tan Sri Dato’ Wira Dr Mohd Shukri Ab Yajid ke UNAIR, membahas rencana penyelenggaraan program gelar ganda (Double Degree) dalam bidang kedokteran. Bertempat di Hall Balairua Kampus MERR (C) pada Kamis (31/3/2022), kunjungan rombongan MSU Malaysia itu disambut langsung oleh Rektor UNAIR Prof Moh Nasih SE MT Ak dengan jajaran pimpinan UNAIR.
Baca juga:
GLS ITS Soroti Kesenjangan Upah Antar Gender
|
Dalam sambutannya, Prof Nasih menyatakan bahwa MSU merupakan saudara akrab dan mitra UNAIR yang sangat potensial selama ini. Seperti yang diketahui, UNAIR dan MSU sering sekali terlibat kerja sama pendidikan.
“Kehormatan bagi kami semua untuk menerima kehadiran MSU, setelah covid yang cukup lama, akhirnya bisa bertemu lagi, ” tutur Prof Nasih.
Dalam pertemuan tersebut, UNAIR – MSU sepakat untuk sama-sama berkolaborasi dalam meningkatkan peringkat universitas terutama dalam indeks jurnal scopus. Dengan predikat kampus terbaik di Indonesia serta memiliki program World Class University (WCU), UNAIR memang gencar melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Selanjutnya, Prof Tan Shukri menambahkan bahwa sudah banyak mahasiswanya yang melakukan pertukaran ataupun student mobility dengan UNAIR. Menurutnya, hal yang diberikan kepada mahasiswanya sangat memuaskan. Ia menambahkan tentang pemaksimalan mekanisme kerja sama pasca pandemi Covid-19.
“Kedepannya, kami berharap mampu meningkatkan kerja sama dengan program double degree. Karena menurut saya kegiatan tersebut menandakan kerja sama yang menyeluruh diantara kita, ” ujar Prof Tan Shukri.
Mengenai kerja sama gelar ganda, Prof Tan Shukri berharap perbincangan secara detail dapat terlaksana pada Bulan Syawal. Ia pun mengatakan akan mengundang pimpinan UNAIR datang ke Malaysia serta membuat tim untuk membahas masalah ini.
Menanggapi hal tersebut, Prof Nasih mengatakan bahwa Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR telah melakukan kerja sama gelar ganda dengan Universitas Melbourne Australia. Dengan skema studi satu tahun di UNAIR dan dua setengah tahun di Melbourne. Ia berharap model ini bisa dijadikan contoh dan rujukan dasar untuk mengadakan kerja sama dengan kampus lainnya.
Pada akhir, UNAIR dan MSU sepakat untuk membentuk sebuah tim yang akan menindak lanjuti kerja sama gelar ganda tersebut, terutama dalam bidang kedokteran. Selain gelar ganda, kerja sama pun juga perlu dikembangkan, seperti riset, publikasi, inovasi, bahkan riset mandat.
“Kita berharap ada kerja sama yang lebih dari kita. Hal yang paling utama dari ini semua, tentunya action, ” tutup Prof Nasih. (*)
Penulis : Afrizal Naufal Ghani
Editor : Nuri Hermawan